Sabtu, 19 Juli 2025 – Tepat pukul 09.00 WITA, halaman kantin Sekolah Sukma Bangsa Sigi dipenuhi semangat, tawa, dan kebersamaan. Hari itu adalah perayaan HUT ke-19 Sekolah Sukma Bangsa, sekaligus ulang tahun ke-4 bagi Sekolah Sukma Bangsa Sigi, momen bersejarah yang dirayakan dengan pentas seni, simbolik penuh makna, dan refleksi perjalanan pendidikan kemanusiaan.
Kegiatan ini dibuka secara resmi dengan sambutan dari Direktur Sekolah, dilanjutkan oleh Ibu Sandra Kirana sebagai HR Manager Yayasan Sukma, yang hadir khusus untuk berbagi pesan dan harapan. Suasana haru terasa saat dilakukan simbolik “suap petis” — tradisi sederhana namun penuh filosofi — di mana guru yang telah lama mengabdi menyuapi guru yang baru, menandakan penyambung semangat, pengalaman, dan nilai-nilai kesukmaan antar generasi.
Pentas seni menjadi sorotan utama. Dari kelas 7 hingga kelas 12, tiap kelompok tampil membawakan kreasi unik mereka mulai dari tarian tradisional, musikalisasi puisi, drama inspiratif, hingga penampilan musik modern. Tak hanya sekadar hiburan, penampilan ini menjadi cermin kekayaan karakter, keberanian, dan kerja sama para siswa.
Kegiatan ini tidak lepas dari kerja keras ketua panitia, Ibu Yuni, serta dukungan penuh dari OSIS yang bahu-membahu menyiapkan setiap detail, dari panggung hingga logistik. Keterlibatan seluruh warga sekolah — guru, siswa, hingga tenaga pendukung — menciptakan suasana yang inklusif dan hangat, di mana semua merasa menjadi bagian dari perjalanan sekolah ini.
Dalam sambutannya, Ibu Sandra menyampaikan, “Sukma Bangsa bukan hanya soal angka tahun, tapi tentang konsistensi menjaga semangat kemanusiaan, nilai kejujuran, keberanian, dan kebersamaan. Kita bukan hanya merayakan masa lalu, tapi juga menyusun harapan untuk masa depan.”
Lebih dari sekadar perayaan ulang tahun, hari itu menjadi cermin perjalanan dan harapan. Bahwa dalam setiap langkah kecil di ruang kelas, dalam setiap kegiatan, dan dalam setiap senyum saling menyapa, Sukma Bangsa terus menyalakan api perubahan — untuk anak-anak, untuk masyarakat, dan untuk Indonesia. (Dadan)