Dea Ananda adalah seorang gadis yang berasal dari Desa Tangkulowi, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, sebuah desa yang sejuk dan nyaman. Dilahirkan pada 8 April 2006 dari pasangan Bapak Anton Yodja dan Ibu Erlin Terezia. Dea berasal dari keluarga sederhana yang sangat memperhatikan pentingnya pendidikan. Meskipun beberapa orang menggambarkannya sebagai gadis yang manis, cantik, dan hiperaktif, Dea sering kali menyangkal pandangan tersebut. Menurutnya, dia merasa sebagai seorang gadis yang payah, jelek, dan tidak dapat diandalkan dalam berbagai hal. Saat ini, Dea masih menempuh pendidikan di tingkat SMA dan merupakan salah satu siswa penerima beasiswa angkatan pertama di Sekolah Sukma Bangsa Sigi. Selama berada di SMA Sukma Bangsa Sigi, Dea berhasil menunjukkan prestasi akademik yang baik dan aktif dalam berbagai organisasi sekolah. Dia pernah menjadi pengurus OSIS, mengemban peran dalam divisi olahraga dan divisi lingkungan selama 2 tahun berturut-turut. Selain itu, dia juga aktif dalam organisasi asrama sebagai divisi kedisiplinan dan sebagai asisten perpustakaan divisi jurnalistik siswa pada tahun 2021-2022. Dea memiliki banyak cita-cita sejak masa Sekolah Dasar. Namun dia masih bingung dalam menentukan arah masa depannya. Meskipun demikian, dia yakin bahwa dengan tetap percaya dan berpegang teguh pada Tuhan, segalanya akan indah sesuai dengan waktu yang telah ditentukan Tuhan. Meski cita-citanya seringkali berubah-ubah, seperti saat ini dia bermimpi menjadi seorang dokter, tetapi ketika melihat sesuatu yang menarik di media sosial, keinginannya dapat berubah.
Dulu, ketika baru masuk ke Sekolah Sukma Bangsa Sigi, Dea ragu apakah dia akan bisa berbaur dengan orang lain karena mengalami trauma. Namun, seiring berjalannya waktu, dia berhasil berbaur dan memiliki banyak teman. Sekarang, dia menyadari bahwa Sekolah Sukma Bangsa Sigi bukan hanya tempat untuk mengejar cita-cita, tetapi juga tempat di mana dia menemukan keluarga baru, mengukir sejarah masa depan, dan berjuang tanpa kenal lelah dan bosan. Saat ini, perjuangan Dea tidak sia-sia karena dia berhasil mendapatkan beasiswa dari Online Scholarship Competition (OSC) sebagai peserta terbaik, dan berencana melanjutkan studi ke jenjang perkuliahan di Universitas Bina Darma, Jurusan Ilmu Komunikasi. (oleh Dadan)