atal merupakan kata yang diserap dari bahasa Portugis yaitu Natal, yang berarti “kelahiran,” yang diturunkan dari ungkapan bahasa Latin Dies Natalis, yang berarti “Hari Lahir” (Restad, Penne L, 1995). Natal tidak bisa dipisahkan dari anugerah, di mana Allah memberikan anugerah terbesar bagi umat manusia yaitu Yesus Kristus. Bukti nyata bahwa Allah sangat mengasihi manusia yaitu seperti ditulis dalam Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Semua umat Kristiani dan Katolik di seluruh dunia merayakannya, termasuk kami di Sekolah Sukma Bangsa Sigi.
Perayaan Natal di Sekolah Sukma Bangsa Sigi dilaksanakan pada senin, 11 Desember 2023, pukul 18.00, di mana bunda Monika sebagai PIC kegiatan. Sebulan sebelum ibadah, kami guru-guru dan seluruh siswa Kristen mempersiapkan segala sesuatunya agar ibadah yang dilaksanakan berjalan dengan baik. Contohnya seperti latihan tamborin yang dilaksanakan sebanyak lima kali, yang dilatih oleh pelatih tari GBI Rock, Palu, yaitu Venia Tandirau. Latihannya dilaksanakan di gedung rektorat yang diikuti oleh lima anak yaitu Novlin Della, Ferdelia, Chelsya Veren, Anjelika, dan Anabell. Di sisi lain kami juga melaksanakan musik yang terbagi menjadi empat, yaitu saya sebagai keyboardist, Farel Adista sebagai gitaris, Gilbert sebagai bassist, dan Edgard sebagai kajonis. Kemudian yang lainnya yaitu Dea Ananda sebagai liturgos, Juan dan Novita sebagai singer, Okniel sebagai operator LCD, Lara Patrisia sebagai MC acara, Putri dan Kurnia, sebagai penerima tamu, dan Chelsi sebagai kolektan. Pelayan Firman saat itu yaitu Ev. Andreas Susilo, S.Th.
Tema ibadah Natal yaitu Glorious Before God. Puji Tuhan kami masih bisa menggunakan beberapa perlengkapan Natal tahun lalu, seperti lampu dan pohon Natal. Begitu juga saat melakukan dekorasi dan melipat dos nasi yang dibantu anak-anak Muslim. Suatu kesyukuran bahwa beberapa anak berani bersaksi dalam bentuk lagu, di mana bersaksi adalah salah satu panggilan gereja. Ibadah Natal saat itu juga mengundang semua orang tua/wali untuk datang beribadah, walaupun beberapa orang tua/wali tidak bisa hadir. Beberapa alumni dan pengurus Perkantas Sulteng pun turut diundang, begitu juga dengan beberapa pengurus PPK (Pengurus Pelajar Kristen) kota Palu. Di akhir ibadah kami melakukan foto bersama, pemberian bingkisan kepada Pembicara, dan kemudian saling bersalam-salaman sambil mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru. Diharapkan melalui perayaan Natal ini, semua dapat merenungkan kasih Allah yang begitu besar. Dengan begitu kita dapat merayakan Natal bukan hanya sebagai perayaan satu malam, tetapi menjadi gaya hidup yang mencerminkan kasih Kristus dan tetap meningkatkan rasa toleransi kepada sesama. Amin. (Holy)